Blogger news

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 11 Januari 2013

Macromedia Flash "Fullscreen" klik di sini

Tugas Akhir Media pembelajaran Matematika klik di sini

Kamis, 10 Januari 2013

Menggunakan Rumus Secara Smart


MENGGUNAKAN RUMUS SECARA SMART

       Kadang – kadang sewaktu menyelesaikan soal kita memang harus menggunakan rumus. Pasalnya, hanya itulah satu – satunya cara yang tersedia buat kita. Meskipun demikian, metnggunakan rumus itu tidak boleh sembarangan. Kita harus menggunakannya secara smart. Artinya, kita harus menggunakannya atas dasar penalaran yang kritis, logis, dan kreatif.
       Bernalar kreatif adalah proses berpikir yang arahnya untuk mencari cara termudah dalam menyelesaikan sebuah soal.
       Dalam proses berpikir kreatif ini, kita harus selalu bertanya mengenai hal – hal sebagai berikut :
1. Adakah rumus dasar yang langsung bisa diterapkan ?
2. Definisi apakah yang paling cocok kita terapkan pada soalnya ?
3. Perlukah kita menggunakan rumus lain sebagai alat bantunya  ?
4. Perlukah kita membuat ruas kanan persamaannya sama dengan 0 ?
5. Perlukah kita mengkuadratkan kedua ruas persamaannya ?
6. Perlukah kita menarik garis dari satu titik ke titik lain ?
Masih banyak pertanyaan – pertanyaan lain yang bisa kita ajukan berkait dengan bernalar kreatif itu. Semuanya tergantung dari soal yang sedang kita hadapi.
a. Ketrampilan kita dalam bernalar kreatif itu bisa kita peroleh melalui banyak latihan menyelesaikan soal –soal ?
b. Selain bernalar kreatif, dalam menyelesaikan sebuah soal kitapun haus bernalar logis.
c. Bernalar logis ialah proses berpikir yang arahnya untuk mengambil kesimpulan atas sederetan data maupun informasi yang tersedia di dalam soal.
d. Sedangkan bernalar kritis ialah proses berpikir yang arahnya selalu menanyakan semua hal yang mungkin terjadi atas sederetan data maupun informasi yang tersedia si dalam soal.

Cara Smart Menyelesaikan Soal Eksponen


Cara Smart Menyelesaikan Soal Eksponen
        Kalau kita hendak menyelesaikan soal eksponen, langkah awal yang perlu kita lakukan ialah mencoba menerapkan prinsip subtitusi dulu. Pasalnya, cukup banyak soal – soal eksponen itu yang bisa dengan mudah kita selesaikan dengan prinsip ini ketimbang dengan aturan – aturan formal. Kalau usaha kita gagal, barulah kita beralih ke cara lain yang lebih tepat.
        Pada dasarnya, prinsip subtitusi ini mengandung dua angkah penting sebagai berikut :

PRINSIP SUBTITUSI
1.  Kita pilih dulu sebuah bilangan, yang bila kita subtitusikan ke dalam persamaan, perhitungannya menjadi mudah.
2.  Andaikan bilangan yang kita subtitusikan itu a. kalau hasil pensubtitusian itu berbentuk 00, atau , atau menghasilkan kesamaan atau ketaksamaan yang salah, maka jawaban yang benar itu pastilah tidak mengandung bilanga a.
3.  Sebaliknya, kalau menghasilkan kesamaan atau ketaksamaan yang benar, jawaban yang benar pasti mengandung bilangan a itu.

Rumus Praktis Menuliskan Notasi Ilmiah


RUMUS PRAKTIS MENULISKAN NOTASI ILMIAH
        Misalkan kita akan menuliskan bilangan 0,000052 ke dalam notasi ilmiah. Agar lebih mudah menuliskannya, kita bisa menggunakan strategi sebagai berikut :
Agar titik tanda decimal itu posisinya tepat sesudah angka 5,, titik decimal itu harus kita geser ke kanan melewati angka sebanyak 5 kali ( yaitu melewati angka 0 sebanyak 4 kalu dan melewati angka 5 satu kali ). Hal ini menunjukan, pangkat bulat yang harus kita tuliskan itu ialah – 5. Jadi, 0,000052 = 5,2 x 10-5.
Misalkan pula kita akan menuliskan bilangan 78 000 000 ke dalam bentuk baku. Agar penulisannya mudah, strateginya sebagai berikut :
Bilangan 78 000 000 itu sama maknanya dengan 78 000 000,0. Nah, agar titik tanda decimal itu posisinya tepat sesudah angka 7, kita harus menggeser titik itu ke kiri melewati angka 0 enam kali dan angka 8 satu kali. Hal ini menunjukan, pangkat bulat yang harus kita tulis itu ialah 7. Jadi, 78 000 000 = 7,8 x 107.
Kesimpulannya, jika titik tanda decimal itu kita geser ke kanan melewati sebnyak n kali, maka pangkat bulat dari 10 itu adalah – n. Akan tetapi, bila arah pergeseran itu ke kiri, pangkat bulat dari 10 itu ialah n.

Sekilas Tentang Eksponen


SEKILAS TENTANG EKSPONEN
        Sewaktu belajar sains maupun matematika seringkali kita harus menuliskan perkalian suatu bilangan dengan dirinya sendiri secara beruntun. Misalnya, 2x2x2x2x2x2, atau 5x5x5x5x5x5xx5x5x5x5. Menuliskan perkalian beruntun seperti ini tentu saja sangat tidak menguntungkan. Selain memakan banyak tempat, kemungkinan besar kita bisa keliru dalam menuliskannya ( bisa kelebihan atau kekuanga bilangan ).
        Cara terbaik untuk menuliskan perkalian berulang semacam ini ialah dengan menggunakan eksponen. Dengan menggunakan lambang ini, perkalian beruntun 2 sebanyak enam kali (2x2x2x2x2x2) cukup kita tuliskan 26. Sedangkan perkalian beruntun 5 sebanyak sepuluh kali (5x5x5x5x5x5xx5x5x5x5) cukup kita tuliskan 510.
        Dengan demikian, perkalian beruntun sembarang bilangan real a sebanyak n kali cukup kita tulis an. Jadi, lambang an itu memiliki makna :
                      an = a x a x a x . . . x a ( sebanyak n faktor )
        a adlah sembarang bilangan real dan
        n adalah sembarang bilangan asli
Lambang an dibaca a pngkat n atau a eksponen n. Bilangan a dinamakan basis atau pokok dan n dinamakan pangkat atua eksponen. Suatu bilangan yang  dituliskan dalam bentuk an dikatakan tertulis dalam  bentuk eksponen.