Blogger news

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 12 Desember 2012

Adu Cepat Hafal Perkalian Dasar

Adu Cepat Hafal Perkalian Dasar

Cepat hafal perkalian dasar adalah salah satu kunci keberhasilan belajar matematika di tingkat sekolah dasar. Kurikulum pengajaran matematika di kelas 2 mulai mengenal makna perkalian sebagai penjumlahan yang berulang. Murid biasanya akan dikenalkan konsep perkalian bahwa 2 x 3 itu bermakna 3 + 3 dan bukan 2 + 2 + 2 walaupun keduanya memberikan hasil akhir yang sama.
Sejalan dengan pemahaman murid pada konsep perkalian, alangkah baiknya jika murid juga menghafal perkalian dasar tersebut. Menghafalkan perkalian dasar memudahkan mereka untuk mengerjakan soal-soal yang diberikan baik dalam materi bilangan maupun dalam materi lainnya. Selain itu menghafal perkalian dasar memudahkan murid ketika harus berhadapan dengan perkalian yang lebih kompleks. masing-masing murid akan hafal perkalian dasar.
Untuk memancing suasana, saya pun kadang membuat suasana lomba hafalan perkalian. Modelnya seperti cerdas cermat gitu. Masing-masing murid akan diberi sejumlah pertanyaan yang berhubungan dengan perkalian dasar. Selain itu adapula pertanyaan rebutan. Biasanya murid akan antusias mengikuti dan termotivasi untuk hafal perkalian dasar.
Di waktu yang lain, dengan format yang berbeda tapi dengan satu tujuan yang sama. Hafal perkalian dasar. Saya biasanya menyediakan biji-bijian tertentu, atau bahkan gulungan sobekan kertas. Sambil melemparkan biji tersebut saya akan memberikan soal perkalian dasar. Murid berlomba menjawab dan yang berhasil menjawab dengan benar akan mendapatkan satu biji. Pemenang akhir adalah yang berhasil mengoleksi biji terbanyak. Jika peserta banyak, saya biasa membaginya dalam beberapa kelompok. Setiap juara kelompok akan diadu kembali untuk mendapatkan pemenang akhir. Tentu saja, saya pun tak lupa menyediakan hadiah-hadiah kecil sebagai penambah semangat. Biasanya berupa permen, penganan kecil, alat tulis, gantungan kunci maupun benda-benda lainnya. Yang penting murah dan meriah.

Jumat, 07 Desember 2012

Penemu Aljabar dan Angka Nol, Al Khowarizmi
 Nama Asli dari al-Khawarizmi ialah Muhammad Ibn Musa al-khawarizmi. Selain itu beliau dikenali sebagai Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad bin Yusoff. Al-Khawarizmi dikenal di Barat sebagai al-Khawarizmi, al-Cowarizmi, al-Ahawizmi, al-Karismi, al-Goritmi, al-Gorismi dan beberapa cara ejaan lagi. Beliau dilahirkan di Bukhara.Tahun 780-850M adalah zaman kegemilangan al-Khawarizmi. al-Khawarizmi telah wafat antara tahun 220 dan 230M. Ada yang mengatakan al-Khawarizmi hidup sekitar awal pertengahan abad ke-9M. Sumber lain menegaskan beliau hidup di Khawarism, Usbekistan pada tahun 194H/780M dan meninggal tahun 266H/850M di Baghdad.

Dalam pendidikan telah dibuktikan bahawa al-Khawarizmi adalah seorang tokoh Islam yang berpengetahuan luas. Pengetahuan dan keahliannya bukan hanya dalam bidang syariat tapi di dalam bidang falsafah, logika, aritmatika, geometri, musik, ilmu hitung, sejarah Islam dan kimia.

Al-Khawarizmi sebagai guru aljabar di Eropa

Beliau telah menciptakan pemakaian Secans dan Tangen dalam penyelidikan trigonometri dan astronomi. Dalam usia muda beliau bekerja di bawah pemerintahan Khalifah al-Ma’mun, bekerja di Bayt al-Hikmah di Baghdad. Beliau bekerja dalam sebuah observatory yaitu tempat belajar matematika dan astronomi. Al-Khawarizmi juga dipercaya untuk memimpin perpustakaan khalifah. Beliau pernah memperkenalkan angka-angka India dan cara-cara perhitungan India pada dunia Islam. Beliau juga merupakan seorang penulis Ensiklopedia dalam berbagai disiplin. Al-Khawarizmi adalah seorang tokoh yang pertama kali memperkenalkan aljabar dan hisab. Banyak lagi ilmu pengetahuan yang beliau pelajari dalam bidang matematika dan menghasilkan konsep-konsep matematika yang begitu populer yang masih digunakan sampai sekarang.

PERANAN DAN SUMBANGAN AL-KHAWARIZMI

Sumbangsihnya dalam bentuk hasil karya diantaranya ialah :

1. Al-Jabr wa’l Muqabalah : beliau telah mencipta pemakaian secans dan tangens dalam penyelidikan trigonometri dan astronomi.

2.Hisab al-Jabr wa al-Muqabalah : Beliau telah mengajukan contoh-contoh persoalan matematika dan mengemukakan 800 buah masalah yang sebagian besar merupakan persoalan yang dikemukakan oleh Neo. Babylian dalam bentuk dugaan yang telah dibuktikan kebenarannya oleh al-Khawarizmi.

3.Sistem Nomor : Beliau telah memperkenalkan konsep sifat dan ia penting dalam sistem Nomor pada zaman sekarang. Karyanya yang satu ini memuat Cos, Sin dan Tan dalam penyelesaian persamaan trigonometri , teorema segitiga sama kaki dan perhitungan luas segitiga, segi empat dan lingkaran dalam geometri.

Banyak lagi konsep dalam matematika yang telah diperkenalkan al-khawarizmi . Bidang astronomi juga membuat al-Khawarizmi terkenal. Astronomi dapat diartikan sebagai ilmu falaq [pengetahuan tentang bintang-bintang yang melibatkan kajian tentang kedudukan, pergerakan, dan pemikiran serta tafsiran yang berkaitan dengan bintang].

Pribadi al-Khawarizmi

Kepribadian al-Khawarizmi telah diakui oleh orang Islam maupun dunia Barat. Ini dapat dibuktikan bahawa G.Sarton mengatakan bahwa“pencapaian-pencapaian yang tertinggi telah diperoleh oleh orang-orang Timur….” Dalam hal ini Al-Khawarizmi. Tokoh lain, Wiedmann berkata…." al-Khawarizmi mempunyai kepribadian yang teguh dan seorang yang mengabdikan hidupnya untuk dunia sains".

Beberapa cabang ilmu dalam Matematika yang diperkenalkan oleh al-Khawarizmi seperti: geometri, aljabar, aritmatika dan lain-lain. Geometri merupakan cabang kedua dalam matematika. Isi kandungan yang diperbincangkan dalam cabang kedua ini ialah asal-usul geometri dan rujukan utamanya ialah Kitab al-Ustugusat[The Elements] hasil karya Euklid : geometri dari segi bahasa berasal daripada perkataan yunani iaitu ‘geo’ yang berarti bumi dan ‘metri’ berarti pengukuran. Dari segi ilmu, geometri adalah ilmu yang mengkaji hal yang berhubungan dengan magnitud dan sifat-sifat ruang. Geometri ini dipelajari sejak zaman firaun [2000SM]. Kemudian Thales Miletus memperkenalkan geometri Mesir kepada Yunani sebagai satu sains dalam kurun abad ke 6 SM. Seterusnya sarjana Islam telah menyempurnakan kaidah pendidikan sains ini terutama pada abad ke9M.

Algebra/aljabar merupakan nadi matematika. Karya Al-Khawarizmi telah diterjemahkan oleh Gerhard of Gremano dan Robert of Chaster ke dalam bahasa Eropa pada abad ke-12. sebelum munculnya karya yang berjudul ‘Hisab al-Jibra wa al Muqabalah yang ditulis oleh al-Khawarizmi pada tahun 820M. Sebelum ini tak ada istilah aljabar.

Di sunting dari berbagai sumber

Rabu, 28 November 2012

LUAS PERMUKAAN BALOK DAN KUBUS

Untuk mempelajari luas permukaan balok dan kubus silahakan klik di sini

Kamis, 22 November 2012

Andai Pahala Ditampakan

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Suatu hari, seorang ibu setengah baya sedang dilanda kelaparan, ia berusaha meminta bantuan kepada orang lain untuk mendapatkan kemurahan hatinya. Seharian ia berjalan, berpuluh orang telah dijumpainya. Jawaban yang di dapatkannya adalah sama, tak ada seorang pun yang memedulikan nasibnya.

Cemoohan dan cacian sering ia dapatkan sebagai jawaban dari mereka. Mulai dari yang menolak secara halus sampai dengan yang kasar telah diterima oleh Inah, ibu setengah baya yang sedang kelaparan. “maaf bu, saya nggak punya nasi…”

“wah, kalau pingin makan ya kerja sana, jangan minta-minta…”

“ayo, pergi sana. Jangan ganggu kami yang sedang bekerja…”

Dan masih banyak jawaban-jawaban yang cukup menyakitkan hati bu Inah. Tetapi rupanya bu Inah ‘pantang menyerah’ ia terus berjalan mencari seseorang yang mau membantunya untuk memberi sebungkus atau sepiring nasi untuk mengisi perutnya. Bu Inah sudah tidak bisa menahan rasa lapar nya, sampai-sampai ia jatuh terduduk di pinggiran sebuah toko. Bu Inah meringis menahan rasa lapar.di peganginya perutnya yang terasa sakit.

Sementara itu banyak sekali orang yang lalu lalang di depannya. Tetapi tetap saja tak ada seorangpun menaruh rasa iba kepadanya. Malam itu dilalui bu Inah dengan penuh rasa derita. Perut yang begitu lapar tidak bisa ia ajak untuk memejamkan mata. Malam terasa begitu lama baginya. Dingin, lapar, haus mewarnai tubuh yang rebah lunglai di trotoar kotor. Harapan untuk mendapatkan sebungkus nasi untuk mengisi perut tidak ia dapatkan sama sekali hari itu. Keesokan harinya, pagi-pagi sekali bu Inah kembali berjalan menyusuri lorong kecil dan jalan besar untuk mendapatkan sebungkus nasi bagi perutnya yang semakin tak tertahankan.

Pagi,.. siang,.. tak ia jumpai seorangpun yang mau menolong dirinya. Bahka jawaban dari mereka sangat menyakitkan hati. Saat hari sudah menjelang sore, bu Inah hampir putus asa. Dari kejauhan tampak seorang wanita muda yang sedang menggendong anak berusia enam bulan. Baju ibu muda itu begitu kotor, demikian juga pakaian yang dikenakan oleh anak yang digendong nya. Ibu Inah mendatangi wanita muda itu. Dengan terbata menahan rasa lapar ibu Inah memohon kepada wanita tersebut. “bu, tolong bu, saya sudah dua hari ini tidak makan. Saya lapar sekali …adakah sebungkus nasi untuk mengisi perut saya?”

Dengan agak heran ibu muda itu bertanya : “mengapa nggak beli saja bu, kan banyak di warung-warung kecil makanan yang murah-murah..” katanya. “ saya tidak punya uang bu .…” kata bu Inah.

Dipandanginya seluruh tubuh bu Inah oleh ibu muda ini, tak luput ia juga memandang anak yang berada dalam pelukannya. Tanpa terasa mata ibu muda ini tampak berkaca-kaca. Kemudian pandangannya menebar ke sekeliling tempat ia berdiri. Selanjutnya ia berjalan menuju sebuah warung kecil yang kebetulan berada tidak jauh dari dirinya. Ia membeli sebungkus nasi dengan uang kertas ribuan yang lusuh dan beberapa uang receh yang ada di genggamannya. Setelah ia dapatkan sebungkus nasi, maka dengan hati penuh iba ia serahkan nasi bungkus tersebut kepada ibu Inah yang menurut pengakuannya sudah dua hari tidak makan.

Tanpa menunggu lama, disantapnya nasi bungkus tersebut dengan lahap oleh ibu Inah. Wanita muda itu melihat ibu Inah dengan hati penuh rasa gembira. Pandangan matanya menunjukkan bahwa hatinya sangat bahagia karena mampu memberi sesuatu yang sedang dibutuhkan oleh orang yang sedang membutuhkan pertolongannya. Bahkan tanpa di minta oleh ibu Inah, wanita muda itu kembali ke warung tempat ia membeli nasi, kemudian ia tampak kembali ke tempat bu Inah sambil membawa segelas teh hangat.

Sambil minum teh hangat bu Inah memandang penuh kagum terhadap wanita muda yang menggendong anaknya itu. Setelah bu Inah selesai makan dan minum dengan lahap, dua orang tersebut terlibat dalam pembicaraan cukup menarik bagi siapa saja yang mendengarnya.

“…ibu siapa, dan dari mana, kok tampaknya bukan orang daerah sini?” kata wanita muda itu. “iya bu, nama saya Inah. Saya memang bukan penduduk sini, terus ibu ini siapa…? Apa pekerjaan ibu? Mengapa anak ibu yang kecil ini tidak ditinggal saja di rumah?” Tanya bu Inah.

“nama saya sumarni, pekerjaan saya pemulung bu…! Lebih baik anak saya dibawa saja, soalnya dirumah juga tidak ada yang menungguinya…” kata sumarni sambil menyeka keringat yang ada di keningnya. “mengapa ibu mau menolong saya?” kembali ibu Inah bertanya kepada sumarni.

“ah, sudahlah bu jangan dipersoalkan. Kebetulan saya ada uang sedikit yang cukup untuk membeli sebungkus nasi, sekadar menutup rasa lapar ibu” jawab sumarni singkat.

“baiklah bu, terima kasih atas pertolongan ibu…” jawab bu Inah singkat sambil berlalu meninggalkan sumarni yang masih memandangnya dengan penuh rasa iba.

Setelah sejenak memandang kearah anak kecil yang ada di gendongannya, sumarni berjalan perlahan untu meneruskan ‘pekerjaanya’ menyusuri kota Jakarta. Tak lama sumarni berjalan, tiba-tiba ia dihentikan oleh seorang wanita muda.

“bu,sebentar bu,…!” kata wanita muda itu

“ada apa mbak…?” jawab sumarni

“ tadi saya lihat ibu membelikan makan dan minum untuk ibu setengah baya, siapa ibu tadi?”

“oh,yang barusan tadi? Saya juga tidak tau .” kata sumarni.

“mengapa ibu mau menolongnya..? kan ibu juga perlu untuk membeli makanan untuk anak ibu”balas wanita muda itu.

“ah, ndak apa-apalah ! kasihan, dia sudah dua hari tidak makan. Kebetulan saya ada uang yang cukup untuk membeli nasi bungkus dan segelas teh. Mudah-mudahan nanti ada rezeki lagi buat anak saya…” katanya, sambil ia membetulkan posisi gendongan anaknya.

“baiklah bu. Oh ya, nama ibu siapa?” kembali wanita muda tersebut bertanya. “nama saya sumarni mbak..” jawab sumarni singkat.

“bu, karena ibu telah menolong orang lain yang sedang kelaparan, meskipun ibu juga sedang membutuhkan sesuap nasi untuk diri ibu dan anak ibu, maka terimalah ini sekedar rezeki buat ibu dan anak ibu…” kata wanita muda itu sambil mengeluarkan uang lima puluh ribuan yang cukup banyak dari tas hitamnya.

Sumarni terbelalak, memandang uang tersebut, ia tidak bisa berkata apa-apa. Terasa tersendat mulutnya untuk bicara.

“apa,..apa.. mbak..?! katanya agak tergagap. Sambil tersenyum, wanita muda itu mengulurkan tangannya kearah Sumarni sambil memberikan uang tersebut. “Terimalah…” katanya.

Maka meledaklah tangis Sumarni. Dirangkulnya rapat-rapat wanita itu. Cukup lama Sumarni menangis dipelukan wanita muda itu.

“Terimakasih, terima kasih… mbak…. ?! ya Allah… terima kasih…” Sumarnipun langsung tersungkur Sujud bersama anak yang ada dalam gendongannya, " Ya Allah....Maha benar Engakau ya Allah....betapa Janjimu tak pernah Engkau ingkari, ampuni aku Ya Allah....aku seringkali melupakanMU karena kesibukan Duniaku............ ", Hanya itu kalimat yang bisa diucapkan Sumarni sambil terus menangis dalam sujud syukurnya disamping wanita muda itu.

Sahabat Semua yang di sayang Allah SWT, kisah nyata diatas diangakat dalam sebuah acara “reality show”, di salah satu satu stasiun televisi swasta Indonesia. Ternyata dalam waktu dua hari, telah lebih dari SERATUS TIGA PULUH orang yang dimintai tolong oleh Bu Inah untuk menolong dirinya yang sedang ‘kelaparan’. Akhirnya Bu Sumarni-lah yang ‘terpilih’ secara alami karena ia menolong dengan penuh keikhlasan hati.

Apa yang terjadi ketika kita menonton acara ini, disetiap rumah termasuk di rumah kita, para penonton akan mengecam orang-orang yang tidak mau menolong Bu Inah. Ada yang mengatakan ‘wah sayang ya, ia tidak mau menolong…, wah bodoh sekali ya, ia tidak mau menolong Bu Inah…. Padahal yang menolong akan mendapat rezeki besar, kenapa nggak mau menolong’… dsb… dsb.

Termasuk juga anak-anak kita, ketika menonton adegan tersebut, mereka saling memberi komentar, kenapa banyak orang yang tidak mau menolongnya. Padahal satu bungkus nasi akan diganti oleh jutaan rupiah, yang nilainya mungkin lebih dari ‘seribu kali lipat’ dari harga nasi satu bungkus.

Sahabat Semua yang diberkahi Allah SWT, itulah indahnya perilaku dalam kehidupan. Sebuah keikhlasan hati akan mempunyai nilai yang sangat tinggi.”

“ Mengapa Bu Sumarni mendapat hadiah yang sangat besar ?“ karena ia melakukan tanpa pamrih. Ia lakukan karena di hatinya muncul rasa peduli yang sangat dalam terhadap sesama karena ia juga pernah merasakan penderitaan yang di alami bu Inah. Tidak ada sedikit pun di dalam hatinya, ketika memberi, ia berangan-angan untuk mendapatkan yang lebih banyak!”

Perasaan tulus secara spontan itulah nilai Bu Sumarni. Ia melakukan tindakan nyata dengan keikhlasan hati tanpa ingin dipuji tanpa berharap mendapat balasan . Itulah keistimewaannya… maka iapun mendapatkan suatu balasan yang jauh lebih besar tanpa diduga sebelumnya…”

Kejadian tersebut adalah suatu kejadian dari sebuah setting acara yang memberi motivasi kepada pemirsa agar selalu berbuat baik tanpa pamrih. Pasti akan mendapat balasan yang jauh lebih besar jika seseorang melakukan dengan sebuah keikhlasan hati tanpa ingin dipuji.

Kalaulah kejadian itu hanyalah sebuah ‘rekayasa’ hebat dari sang pencetus ide dan sang sutradara, maka bagaimana dengan kondisi kita yang hidup dalam ‘Reality Show’ sesungguhnya ini ? Dunia malaikat seluruhnya totalitas ‘menonton’ setiap perilaku kita. Mereka para Malaikat juga menyayangkan sikap kita yang acuh tak acuh jika ada orang lain minta pertolongan. Karena ditangan mereka ada amanah yang sangat besar dari Allah untuk mencatat sekaligus memberi balasan yang sangat istimewa, tetapi sayangnya kita tak memedulikan bahkan kadang tidak yakin akan adanya balasan itu.

Seluruh kita manusia di atas bumi ini sedang melakukan kehidupan nyata. Setiap perbuatan kita selalu dilihat oleh Sang Pencipta dan menyuruh Malaikat utusanNYA membawakan hadiah-hadiah (pahala) yang diminta ataupun yang tidak diminta oleh kita yang melakukan kebajikan dan amal shaleh dengan penuh ketulusan dan kepatuhan terhadap semua aturan hidup yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT. . Setiap gerak hati selalu dipantau oleh sang Penulis scenario kehidupan. Sekecil apapun perbuatan yang kita lakukan pasti akan mendapat balasan. itulah kisah seorang Bu Sumarni, bagaimana dengan kita ?

Waallohua’lam ..
Wabillahi Taufik Wal Hidayah, ...

S
a